Thursday, March 20, 2014

Javanese Script


http://dhenokhastuti.files.wordpress.com/2011/04/aksara-jawa-aksara-nglegena.pngPertama kali saya melihat tulisan ini waktu masih SD tepatnya masih kelas satu, setidaknya aku baru memahami tulisan ini waktu sudah kelas 5 SD, tapi sekarang hampir udah lupa, Heuheu :D. Memang butuh proses lama untuk benar-benar memahami tulisan/aksara ini, apalagi tuk seusia SD. Jika anda baru melihat tulisan ini pasti akan ngomong ‘kok tulisane ruwet koyo ngene toh’ iya kan?. Hahaha aku dulu juga begitu. Asal usul tulisan ini sangat panjang, mungkin akan saya tuliskan dipostingan selanjutnya atau yang akan datang :D, jika kalian berkenan ‘ngenteni’. Disini saya hanya mempostingkan artinya saja, emang kebalik sih, harusnya mempostingkan asal usul terlebih dahulu sebelum postingan ini. Sebab tujuanku disini saya baru tertarik untuk memahami arti dari Aksara Jawa ini. AKSARA HANACARAKA, merupakan salah satu aksara yang digunakan di Tanah Jawa dan sekitarnya, sering disebut aksara Jawa. Aksara Hancaraka sebenarnya diambil dari lima aksara pertama dalam aksara Jawa: “hanacaraka”. Huruf  Dasar (Aksara Nglegena) adalah aksara inti yang terdiri dari 20 suku kata atau biasa disebut Dentawiyanjana, yaitu:
ha        na        ca        ra        ka
da        ta         sa         wa       la
pa        dha      ja         ya        nya
ma       ga        ba        tha      nga
tiap baris huruf dasar dalam aksara di atas mempunyai arti sendiri-sendiri, antara lain :
Ha-Na-Ca-Ra-Ka berarti ada ”utusan” yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasat manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga unsur itu adalah Tuhan, manusia dan kewajiban manusia (sebagai ciptaan)
Da-Ta-Sa-Wa-La berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan data ”saatnya (dipanggil)” tidak boleh sawala ”mengelak” manusia (dengan segala atributnya) harus bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan
Pa-Dha-Ja-Ya-Nya berarti menyatunya zat pemberi hidup (Khalik) dengan yang diberi hidup (makhluk). Maksdunya padha ”sama” atau sesuai, jumbuh, “cocok” tunggal batin yang tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan. Jaya itu ”menang, unggul” sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan ”sekedar menang” atau menang tidak sportif.
Ma-Ga-Ba-Tha-Nga berarti menerima segala yang diperintahkan dan yang dilarang oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Maksudnya manusia harus pasrah, sumarah pada garis kodrat, meskipun manusia diberi hak untuk mewiradat, berusaha untuk menanggulanginya.
(Javanology)
coba pahami kembali arti yang sudah diutarakan di atas,  seuntai tulisan yang mempunyai arti yang akbar. sebersit keyakinan yang terkandung dalam tulisan jawa :)

No comments:

Post a Comment