Pertama kali saya melihat
tulisan ini waktu masih SD tepatnya masih kelas satu, setidaknya aku baru
memahami tulisan ini waktu sudah kelas 5 SD, tapi sekarang hampir udah lupa, Heuheu
:D. Memang butuh proses lama untuk benar-benar memahami tulisan/aksara ini,
apalagi tuk seusia SD. Jika anda baru melihat tulisan ini pasti akan ngomong ‘kok tulisane ruwet koyo ngene toh’ iya kan?.
Hahaha aku dulu juga begitu. Asal usul tulisan ini sangat panjang, mungkin akan
saya tuliskan dipostingan selanjutnya atau yang akan datang :D, jika kalian berkenan ‘ngenteni’. Disini saya hanya
mempostingkan artinya saja, emang kebalik sih, harusnya mempostingkan asal usul
terlebih dahulu sebelum postingan ini. Sebab tujuanku disini saya baru tertarik untuk memahami
arti dari Aksara Jawa ini. AKSARA HANACARAKA, merupakan
salah satu aksara yang digunakan di Tanah Jawa dan sekitarnya, sering disebut
aksara Jawa. Aksara Hancaraka sebenarnya diambil dari lima aksara pertama dalam
aksara Jawa: “hanacaraka”. Huruf Dasar
(Aksara Nglegena) adalah aksara inti yang terdiri dari 20 suku kata atau biasa
disebut Dentawiyanjana, yaitu:
ha na ca ra ka
da ta sa wa la
pa dha ja ya nya
ma ga ba tha nga
tiap baris
huruf dasar dalam aksara di atas mempunyai arti sendiri-sendiri, antara lain :
Ha-Na-Ca-Ra-Ka berarti
ada ”utusan” yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa
dengan jasat manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan
ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga unsur itu adalah Tuhan, manusia dan
kewajiban manusia (sebagai ciptaan)
Da-Ta-Sa-Wa-La berarti
manusia setelah diciptakan sampai dengan data ”saatnya (dipanggil)” tidak boleh
sawala ”mengelak” manusia (dengan segala atributnya) harus bersedia
melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan
Pa-Dha-Ja-Ya-Nya berarti
menyatunya zat pemberi hidup (Khalik) dengan yang diberi hidup (makhluk).
Maksdunya padha ”sama” atau sesuai, jumbuh, “cocok” tunggal batin yang
tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan. Jaya itu
”menang, unggul” sungguh-sungguh dan bukan menang-menangan ”sekedar menang”
atau menang tidak sportif.
Ma-Ga-Ba-Tha-Nga berarti
menerima segala yang diperintahkan dan yang dilarang oleh Tuhan Yang Maha
Kuasa. Maksudnya manusia harus pasrah, sumarah pada garis kodrat, meskipun
manusia diberi hak untuk mewiradat, berusaha untuk menanggulanginya.
(Javanology)
coba pahami kembali arti yang sudah diutarakan di atas, seuntai tulisan yang mempunyai arti yang akbar. sebersit keyakinan yang terkandung dalam tulisan jawa :)
No comments:
Post a Comment